test2_mustang303 - Explore

- Jumat,mustang303 - Explore 7 Februari 2025 18:55 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Organisasi Olahraga Kebugaran Indonesia (PP ORKI) Defrizal Siregar menjelaskan pentingnya pendekatan kontekstual dalam pelaksanaan program Indonesia Bugar.
"Kami sangat mendukung program ini, karena kebugaran anak-anak adalah investasi jangka panjang bagi bangsa," kata ujar Defrizal kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
"Namun, kebijakan ini perlu diiringi dengan pendekatan yang sesuai dengan jenjang usia siswa agar manfaatnya dapat tercapai secara optimal,” ujar Defrizal menambahkan.
Defrizal menjelaskan, kebutuhan fisik siswa di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sangat berbeda.
Menurutnya, siswa SD berada pada fase pembentukan fisik yang sifatnya multilateral, sementara siswa SMP perlu fokus pada pengembangan daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory). Sedangkan untuk siswa SMA, fokusnya sudah pada pengembangan performa fisik yang lebih spesifik.
Oleh karena itu, menurut Defrizal, program kebugaran tidak bisa disamaratakan untuk semua jenjang pendidikan.
"Jika gerakan fisik yang diterapkan sama untuk semua jenjang, itu tidak efektif. Harus ada variasi sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing siswa," ujarnya.
Baca juga: Senam Kebugaran Jasmani Pelajar dapat penghargaan MURI
Sebagai langkah untuk mendukung program kebugaran ini, ORKI bekerja sama dengan berbagai induk organisasi olahraga (Inorga).
Salah satunya melalui program "Runner Goes to School" yang bertujuan untuk mendorong budaya lari di kalangan siswa.
Selain itu, ORKI juga menyelenggarakan program Fit Camp yang bertujuan melatih kekuatan fisik siswa dengan metode yang lebih menarik dibandingkan dengan senam tradisional.
“Anak-anak cenderung cepat bosan jika hanya diberikan senam pagi yang monoton. Oleh karena itu, kami mengembangkan variasi gerakan, termasuk senam menggunakan alat seperti stik beduk untuk meningkatkan kekuatan fisik,” kata Defrizal.
Defrizal juga mengatakan pentingnya peran guru dalam kesuksesan program kebugaran ini.
"Jangan sampai anak-anak berolahraga, tetapi gurunya tidak terlibat. Mindset tentang kebugaran harus diubah terlebih dahulu, agar ada transformasi kebugaran yang benar-benar terasa oleh siswa," ujarnya.
Dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan variatif, Defrizal pun berharap Program Indonesia Bugar dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kebugaran generasi muda Indonesia.
Baca juga: Menpora dukung ORKI tingkatkan kebugaran masyarakat Indonesia
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
相关文章
Empat tim Indonesia lolos ESL SPS Mobile Masters 2025
Kamis, 13 Februari 2025 15:34 WIBwaktu baca 2 menitTurnamen esport internasional ESL Snapdragon Pro2025-03-24Meski kontervesial, UFC menolak laga ulang Yadong lawan Cejudo
Senin, 24 Februari 2025 12:57 WIBwaktu baca 2 menitPetarung kelas bantam UFC Henry Cejudo saat mengh2025-03-24Rajawali Medan lepas Moosa Permadi sebagai asisten pelatih
Senin, 24 Februari 2025 18:12 WIBwaktu baca 2 menitDokumentasi Moosa Permadi saat menjadi Asisten Pe2025-03-24Electric PLN butuh satu menang lagi untuk ke final four Proliga 2025
Minggu, 16 Februari 2025 19:32 WIBwaktu baca 2 menitPara pemain Jakarta Electric PLN merayakan poin2025-03-24Pordasi jalin MoU dengan Pemprov Bali untuk percepat EDFZ
Senin, 24 Februari 2025 17:16 WIBwaktu baca 2 menitArsip - Joki Jawa Barat Dedi Suawanto (kiri) bera2025-03-24Meski kontervesial, UFC menolak laga ulang Yadong lawan Cejudo
Senin, 24 Februari 2025 12:57 WIBwaktu baca 2 menitPetarung kelas bantam UFC Henry Cejudo saat mengh2025-03-24
最新评论